A. Perbedaan
akuntansi internasional dengan akuntansi lainnya (International
accounting differences with other accounting).
Definisi akuntansi internasional
menurut Iqbal, Melcher dan Elmallah (1997:18), yaitu akuntansi untuk transaksi
antar negara, pembandingan prinsip-prinsip akuntansi di negara-negara yang
berlainan dan harmonisasi standar akuntansi di seluruh dunia. Suatu perusahaan
mulai terlibat dengan akuntansi internasional adalah pada saat mendapatkan
kesempatan melakukan transaksi ekspor atau impor. Ekspor sebagai penjualan ke
luar negeri dan dimulai saat perusahaan penjual domestik mendapatkan order
pembelian dari perusahaan pembeli asing.
Kesulitan-kesulitan
mulai timbul pada saat perusahaan domestik ingin melakukan investigasi terhadap
kelayakan perusahaan pembeli asing. Jika pembeli diminta untuk memberikan
informasi finansial (Jurnal Akuntansi & Keuangan) berkaitan dengan
perusahaannya, ada kemungkinan bahwa informasi finansial tersebut tidak mudah
diinterpretasikan, mengingat adanya asumsi-asumsi akuntansi dan prosedur
akuntansi yang tidak lazim di perusahaan penjual.
Sebagian besar
perusahaan yang baru terjun di bisnis internasional bisa meminta bantuan kepada
bank atau kantor akuntan dengan keahlian internasional untuk menganalisis dan
mengintepretasikan informasi finansial tersebut. Hal lain yang harus
diantisipasi adalah jika pembeli membayar dalam mata uang asing. Misalnya, sebuah
perusahaan di Indonesia melakukan ekspor hasil produksi kerajinan kepada
perusahaan di Amerika Serikat, dan pembeli membayar dalam dollar Amerika
Serikat. Perusahaan domestik harus mengantisipasi adanya rugi atau untung
potensial yang mungkin timbul karena perubahan nilai tukar antara saat order
pembelian dicatat dengan saat pembayaran diterima.
konsolidasi hasil
operasi perusahaan induk dan anak.Akuntansi internasional menjadi semakin
penting dengan banyaknya perusahaan multinasional (multinational corporation)
atau MNC yang beroperasi di berbagai negara di bidang produksi, pengembangan
produk, pemasaran dan distribusi, di samping itu pasar modal juga tumbuh pesat
yang ditunjang dengan kemajuan teknologi komunikasi dan informasi.
Perbedaan International
Accounting dengan akuntansi lain, yaitu :
1. Yang dilaporkan adalah perusahaan
multinasional (Reported is a multinational company).
Perusahaan
multinasional yaitu suatu perusahaan yang berbasis di satu negara (negara
induk) akan tetapi perusahaan itu memiliki kegiatan produksi ataupun
pemasaran cabang di negara-negara lain (negara cabang). Perusahaan
multinasional biasanya memiliki ciri-ciri, yaitu membentuk cabang-cabang di
luar negeri, visi dan strategi yang digunakan untuk memproduksi suatu barang
bersifat global jadi perusaan tersebut membuat atau menghasilkan barang yang
dapat digunakan di semua negara, lebih cenderung memilih kegiatan bisnis
tertentu umumnya manufaktur, menempatkan cabang pada negara-negara maju. Contoh
perusahaan multinasional, yaitu KFC, Blackberry, LG.
2. Operasi transaksi melintasi
batas-batas negara (Operating transactions across national borders.).
Perusahaan
mengglobalisasikan kegiatan mereka baik untuk memasok pasar dalam negeri dan
untuk melayani pasar luar negeri secara langsung.
3. Pelaporan ditujukan kepada
pengguna yang berlokasi di negara selain negara perusahaan (Reporting
addressed to users located in countries other than the company)
Transaksi antar
perusahaan membutuhkan informasi finansial bagi masing-masing perusahaan yang
bersangkutan, untuk melihat adanya asumsi-asumsi akuntansi dan prosedur
akuntansi.
B. Akuntansi
Internasional terbagi menjadi tiga bidang yg luas (International
Accounting divided into three expanse).
Di dalam akuntansi internasional
terbagi menjadi tiga bidang yang luas, Akuntansi mencakup beberapa proses yang
luas tersebut antara lain :
·
Pengukuran (Measurements)
Membantu dalam proses
mengidentifikasi, mengelompokkan dan menghitung aktivitias dan transaksi,
memberikan masukan mendalam mengenai profitabilitas, operasi dan kekuatan
posisi keuangan perusahaan.
·
Pengungkapan (Disclosure)
Proses dimana
pengukuran akuntansi dikomunikasikan kepada para pengguna laporan keuangan dan
digunakan dalam pengambilan keputusan atau proses mengkomunikasikan kepada para
pengguna.
·
Auditing (Auditing)
Proses dimana para
kalangan professional akuntansi khusus (auditor) melakukan atestasi (pengujian)
terhadap keandalan proses pengukuran dan komunikasi.
C. Sejarah
dan Akuntansi Internasional dan trend kebijakan sektor keuangan nasional (History
and International Accounting and financial sector policies nationwide trend).
Awalnya, Akuntansi
dimulai dengan sistem pembukuan berpasangan (double entry bookkeeping) di
Italia pada abad ke 14 dan 15. Sistem pembukuan berpasangan (double
entry bookkeeping), dianggap awal penciptaan akuntansi. Akuntansi modern
dimulai sejak double entry accounting ditemukan dan digunakan
didalam kegiatan bisnis yaitu sistem pencatatan berganda (double entry
bookkeeping) yang diperkenalkan oleh Luca Pacioli (th 1447). Luca Pacioli
lahir di Italia tahun 1447, dia bukan akuntan tetapi pendeta yang ahli
matematika, dan pengajar pada beberapa universitas terkemuka di Italia. Lucalah
orang yang pertama sekali mempublikasikan prinsip-prinsip dasar double
accounting system dalam bukunya berjudul : Summa the
arithmetica geometria proportioni et proportionalita di tahun 1494.
Banyak ahli sejarah yang berpendapat bahwa prinsip dasar double
accounting system bukanlah ide murni Luca namun dia hanya merangkum
praktek akuntansi yang berlangsung pada saat itu dan mempublikasikannya.
Luca memperkenalkan 3
catatan penting yang harus dilakukan :
1. Buku Memorandum, adalah buku
catatan mengenai seluruh informasi transaksi bisnis.
2. Jurnal, dimana transaksi yang
informasinya telah disimpan dalam buku memorandum kemudian dicatat dalam
jurnal.
3. Buku Besar, adalah suatu buku
yang merangkum jurnal diatas. Buku besar merupakan centre of the
accounting system (Raddebaugh, 1996).
Perkembangan sistem
akuntansi ini didorong oleh pertumbuhan perdagangan internasional di Italia
Utara selama masa akhir abad pertengahan dan keinginan pemerintah untuk
menemukan cara dalam mengenakan pajak terhadap transaksi komersial. Pembukuan
ala Italia kemudian beralih ke Jerman untuk membantu para pedagang zaman Fugger
dan kelompok Hanseatik. Pada saat bersamaan filsuf bisnis Belanda mempertajam
cara menghitung pendapatan periodic dan pemerintah Perancis menerapkan
keseluruhan sistem dalam perencanaan dan akuntabilitas pemerintah.
D. Peran
akuntansi dalam bidang usaha dan pasar modal global (The role of
accounting in the business and global capital markets.)
Dalam era globalisasi,
dunia usaha dan masyarakat telah menjadi semakin kompleks sehingga menuntut
adanya perkembangan berbagai disiplin ilmu termasuk Akuntansi. Akuntansi
memegang peranan penting dalam ekonomi dan sosial karena setiap pengambilan
keputusan yang bersifat keuangan harus berdasarkan informasi akuntansi. Keadaan
ini menjadikan akuntansi sebagai suatu profesi yang sangat dibutuhkan
keberadaanya dalam lingkungan organisasi bisnis.
Perkembangan dunia
usaha semakin lama semakin cepat dan sangat bervariasi. Bidang-bidang yang
dahulu tidak di bayangkan sebagai sektor usaha sekarang menjadi sektor besar.
Bunga Bank yang tinggi mendorong orang mencari alternatif untuk memenuhi
kebutuhan permodalannya, persaingan antar perusahaan semakin meningkat dengan
dibarengi berbagai permasalahan yang dihadapi oleh perusahaan di Indonesia.
Dalam menghadapi itu semua para pengelola perusahaan sangat membutuhkan
informasi akuntansi dalam rangka pengambilan keputusan. Akuntansi
mengalami perkembangan yang sangat pesat seiring dengan tumbuh dan
berkembangnya bisnis surat-surat berharga khususnya bisnis saham di pasar
modal. Masyarakat Amerika sudah mengenal bisnis tersebut sejak tahun 1900
(Belkaoui, 2007).
Kebijakan Akuntansi Internasional yang diterapkan di Indonesia
Standar akuntansi keuangan di Indonesia perlu mengadopsi IFRS untuk
pelaporan keuangan Indonesia agar dapat diterima perusahaan-perusahaan di
seluruh dunia dan Indonesia mampu memasuki persaingan global untuk menarik
investor internasional. Indonesia berencana untuk sepenuhnya mengadopsi IFRS
pada tahun 2012. Sebuah adopsi adalah wajib bagi perusahaan yang terdaftar dan
multinasional. Keputusan apakah Indonesia akan sepenuhnya mengadopsi IFRS atau
diadopsi sebagian untuk tujuan harmonisasi harus dipertimbangkan hati-hati.
Penuh adopsi IFRS akan meningkatkan keandalan dan komparabilitas pelaporan
keuangan internasional.
Analisis Kebijakan
Choi dan Mueller (1998) mendefinisikan akuntansi internasional adalah
akuntansi internasional yang memperluas akuntansi yang bertujuan umum, yang
berorientasi nasional, dalam arti yang luas untuk:
1. Analisa komparatif
internasional,
2. Pengukuran dan isu-isu
pelaporan akuntansinya yang unik bagi transaksi bisnis-bisnis internasional dan
bentuk bisnis perusahaan multinasional,
3. Kebutuhan akuntansi bagi
pasar-pasar keuangan internasional, dan
4. Harmonisasi akuntansi di
seluruh dunia dan harmonisasi keragaman pelaporan keuangan melalui
aktivitas-aktivitas politik, organisasi, profesi dan pembuatan standar.
IFRS (Internasional Financial Accounting Standard)
adalah suatu upaya untuk memperkuat arsitektur keungan global dan mencari
solusi jangka panjang terhadap kurangnya transparansi informasi keuangan.
Tujuan IFRS adalah memastikan bahwa laporan keungan interim perusahaan untuk
periode-periode yang dimaksukan dalam laporan keuangan tahunan, mengandung
informasi berkualitas tinggi yang:
1. Menghasilkan transparansi bagi
para pengguna dan dapat dibandingkan sepanjang periode yang disajikan.,
2. menyediakan titik awal yang
memadai untuk akuntansi yang berdasarkan pada IFRS.,
3. dapat dihasilkan dengan biaya
yang tidak melebihi manfaat untuk para pengguna. Indonesia perlu mengadopsi
standar akuntansi internasional untuk memudahkan perusahaan asing yang akan
menjual saham di negara ini atau sebaliknya.
Choi, et al. (1999) menyatakan bahwa Harmonisasi merupakan proses untuk
meningkatkan kompatibilitas (kesesuaian) praktik akuntansi dengan menentukan
batasan-batasan seberapa besar praktik-praktik tersebut dapat beragam. Standart
harmonisasi ini bebas dari konflik logika dan dapat meningkatkan komparabilitas
(daya banding) informasi keuangan yang berasal dari berbagai Negara. Saat ini
harmonisasi standar akuntansi internasional menjadi isu hangat karena
berhubungan erat dengan globalisasi dalam dunia bisnis yang terjadi saat ini.
IASC (International Accounting Stadard Committe) adalah lembaga yang
bertujuan merumuskan dan menerbitkan standar akuntansi sehubungan dengan
pelaporan keuangan dan mempromosikannya untuk bisa diterima secara luas di
seluruh dunia, serta bekerja untuk pengembangan dan harmonisasi standar dan
prosedur akuntansi sehubungan dengan pelaporan keuangan (Choi & Mueller,
1998).
Menurut Nobes dan Parker (2002), rintangan yang paling fundamental dalam
proses harmonisasi adalah:
1. perbedaan praktek akuntansi
yang berlaku saat ini pada berbagai negara,
2. kurangnya atau lemahnya tenaga
profesional atau lembaga profesional di bidang akuntansi pada beberapa negara,
3. perbedaan sistem politik dan
ekonomi pada tiap-tiap negara. Menurut Lecturer Ph. Diaconu Paul (2002),
Hambatan dalam menuju harmonisasi adalah:
1. Nasionalisme tiap-tiap negara,
2. Perbedaan sistem pemerintahan
pada tiap-tiap negara,
3. Perbedaan kepentingan antara
perusahaan multinasional dengan perusahaan nasional yang sangat mempengaruhi
proses harmonisasi antar negara,
4. Tingginya biaya untuk merubah
prinsip akuntansi.
Penurunan Nilai
Penurunan nilai dari asset merupakan suatu kondisi dimana nilai tercatat
dari asset melebihi jumlah terpulihkan (jumlah untuk mendapatkan aset
tersebut). Secara periodik perusahaan harus mereview ada atau tidaknya
indikasi penururnan nilai (test of impairment) jika terdapat indikasi maka
perusahaan harus menaksir recoverable amount dari asset tersebut.
A. Indikasi/Faktor Penurunan Nilai
1. Informasi dari luar perusahaan
- Nilai pasar asset (telah turun
secara signifikan melebihi pemakaian normal
- Terjadi perubahan memburuk
dalam hal teknologi, pasar, kondisi ekonomi, hukum, atau dalam pasar produk
atau jasa yang d.ihasilkan oleh asset tersebut.
- Suku bunga pasar dari
investasi telah meningkat sehingga akan menurunkan recoverable amount dari
asset secara materil
- Jumlah tercatat asset neto
entitas melebihi kapitalisasi pasarnya
2. Informasi dari dalam perusahaan
- Pengguanaan aktiva
- Keusangan/kerusakan
- Perubahan signifikan dengan
cara penggunaan asset
- Kinerja ekonomi asset memburuk
B. Pengukuran Penurunan Nilai
Untuk menentukan nilai wajar dari sebuah aktiva, dikurangi biaya untuk
menjual.
Nilai buku = nilai asset – akumulasi penyusustan dan akumulasi rugi
penurunan nilai
Sumber yang disajikan dalam susunan menurun berdasrkan kkualitas informasi:
1. Perjanjian penjualan
2. Harta dalam pasar aktif
3. Biaya pelepasan
C. Pengukuran Nilai Yang Dapat Diperoleh Kembali
Penurunan nilai tidak terjadi jika salah satu nilai wajar aktiva dikurangi
biaya untuk menjual atau nilai yang sedang digunakan lebih besar dari aktiva
yang tercatat. Jika tidak mungkin untuk mengukur nilai wajar dikurangi biaya
untuk menjual, maka gunakan nilai pakai.
D. Pengungkapan Informasi Penurunan Nilai
1. Kerugian Penurunan Nilai: jumlah kerugian penurunan nilai yang diakui
selama periode berjalan dan pos dimana mereka berada
2. Pemulihan Penurunan Nilai: jumlah pemulihan penurunan nilai yang diakui
pada periode berjalan dan pos dimana mereka berada.
3. Penurunan Nilai Aktiva yang Direvaluasi: jumlah kerugian penurunan nilai
atas aktiva yang direvaluasi selama periode berjalan.
4. Pemulihan Aktiva yang direvaluasi: jumlah pemulihan penurunan nilai atas
aktiva yang direvaluasi yang diakui selama periode tersebut.
A. Indikasi
pengendalian (PSAK 4)
◦ Kepemilikan
lebih dari setengah kekuasaan suara (voting rights)
◦ Kepemilikan
kurang dari setengah voting rights:
} Lebih dari setengah voting right berdasarkan
perjanjian kontraktual
} Kekuasaan
untuk:
Ø mengatur
kebijakan keuangan dan operasional berdasarkan anggaran
dasar/perjanjian
Ø menunjuk
dan memberhentikan mayoritas dewan direksi/komisaris
Ø memberikan
suara mayoritas rapat direksi/komisaris
B. Indikasi
pihak pengakuisisi biasanya pihak yang:
◦ Mentransfer kas atau aset lain
atau mengeluarkan surat hutang
◦ Mengeluarkan saham baru
◦ Merupakan perusahaan yang
lebih besar
◦ Merupakan inisiator kombinasi
bisnis
sumber :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar